Jika anak Anda dapat mendobrak kamarnya dan tidak takut untuk memecahkan bola dunia yang “dipaksanya” untuk belajar dan mengetahui geografi, dia merasa lebih dari bebas. Setelah kami mengizinkan Evnika menghancurkan semua yang ada di kamarnya, dan membuat lubang dengan tangan kosong di pintu, prestasinya di sekolah meningkat.
Di rumah kami, lebih dari satu dekade menjalankan satu aturan, “Semua tembok itu milik anak-anak!”, Kami mengizinkan mereka menggambar di dinding, menggores, mengolesi tanah liat, merobek kertas dinding, namun tidak menggunakan palu dan benda tajam lainnya. Segala sesuatu yang dapat dilakukan dengan tangan kosong diperbolehkan. Tapi kami belum memikirkan fakta bahwa anak-anak kami sedang tumbuh dewasa, dan rumahnya tetap sama, dan selain itu, siapa yang tahu bahwa kita akan memiliki anak di keluarga, yang akan menjadi gila menghancurkan dinding dan pintu dengan tangan kosong.