© Manusia Video 2024 | Kontak: info@videoman.gr | Kebijakan Privasi | Ketentuan Penggunaan
Awal tahun 1970-an dalam bidang atletik adalah masa yang sangat menarik. Teknik sebagian besar olahraga belum ditetapkan, dan para atlet terus-menerus menemukan metode baru. Apa teknik terbaik untuk lompat galah atau lompat tinggi?; Cara melempar lembing atau cakram yang lebih efektif; Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dicari selama pertandingan. Inovator paling terkenal adalah Dick Fosbury, juara Olimpiade 1968 dalam lompat tinggi. Dialah yang menemukan Fosbury flop jump – gaya melompati lengan bawah dengan punggung menghadap ke depan, yang kini diterapkan oleh seluruh atlet. Sebelum kegagalan Fosbury, lompatan dilakukan dengan kaki ke depan. Inovator lainnya adalah Tuariki Delamere, seorang warga Selandia Baru dari Universitas Washington. Delamere menemukan cara baru dalam lompat jauh dan menyebutnya “jungkir balik” (tuba). Dia pertama kali menggunakan teknik ini pada Commonwealth Games 1974 di Christchurch, Selandia Baru. Meskipun dia melompat sejauh 8,40 meter, tangannyalah yang mengkhianatinya saat dia meletakkannya di atas pasir. Jadi lompatannya dihitung 7,70 meter. Jungkir balik lebih efisien secara mekanis, karena sudut tolakan selama lompatan tersebut menjadi lebih besar. Sayangnya, di tahun yang sama, federasi internasional melarang rotasi apa pun selama lompat jauh, berbahaya bagi kesehatan atlet. Pembatasan ini masih berlaku sampai sekarang (Pasal 30.1.3 Peraturan Kompetisi Atletik Dunia).