Hasil lebih lanjut...

Penyeleksi generik
Hanya pencocokan persis
Cari berdasarkan judul
Cari di konten
Pemilih Jenis Posting
Cari di postingan
Cari di halaman
Filter berdasarkan Kategori
Tanpa Iklan
Unggahan
Video
Orang yunani
Video Baru
Dengan subtitle
Loading the player...

Sebuah teknik yang tidak biasa dalam lompat jauh (1974)

Awal tahun 1970-an dalam bidang atletik adalah masa yang sangat menarik. Teknik sebagian besar olahraga belum ditetapkan, dan para atlet terus-menerus menemukan metode baru. Apa teknik terbaik untuk lompat galah atau lompat tinggi?; Cara melempar lembing atau cakram yang lebih efektif; Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dicari selama pertandingan. Inovator paling terkenal adalah Dick Fosbury, juara Olimpiade 1968 dalam lompat tinggi. Dialah yang menemukan Fosbury flop jump – gaya melompati lengan bawah dengan punggung menghadap ke depan, yang kini diterapkan oleh seluruh atlet. Sebelum kegagalan Fosbury, lompatan dilakukan dengan kaki ke depan. Inovator lainnya adalah Tuariki Delamere, seorang warga Selandia Baru dari Universitas Washington. Delamere menemukan cara baru dalam lompat jauh dan menyebutnya “jungkir balik” (tuba). Dia pertama kali menggunakan teknik ini pada Commonwealth Games 1974 di Christchurch, Selandia Baru. Meskipun dia melompat sejauh 8,40 meter, tangannyalah yang mengkhianatinya saat dia meletakkannya di atas pasir. Jadi lompatannya dihitung 7,70 meter. Jungkir balik lebih efisien secara mekanis, karena sudut tolakan selama lompatan tersebut menjadi lebih besar. Sayangnya, di tahun yang sama, federasi internasional melarang rotasi apa pun selama lompat jauh, berbahaya bagi kesehatan atlet. Pembatasan ini masih berlaku sampai sekarang (Pasal 30.1.3 Peraturan Kompetisi Atletik Dunia).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.